Selasa, 11 November 2014

Mengingat Kembali Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 17 Agustus tiba tak lama lagi. Tak heran jika di setiap persimpangan jalan, di sudut-sudut kota, hingga di gang-gang sempit bertaburan warna merah putih khas bendera Indonesia. Euforia yang muncul setiap tahun ini merupakan luapan kegembiraan dan rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang telah diraih pada tahun 1945 silam. Selain dengan menghias kota dan memasang bendera kebangsaan, masih ada satu cara lagi yang bisa dilakukan untuk merayakan tanggal 17 Agustus, yakni dengan mengingat kembali sejarah kemerdekaan Indonesia.

Anda pasti sudah pernah mempelajari sejarah kemerdekaan Indonesia 1945 pada saat duduk di bangku sekolah. Namun, kini masihkah dapat mengingatnya dengan baik? Kalau Anda ragu, coba simak kembali momen-momen maha penting yang terjadi pada bulan Agustus tahun 1945 berikut ini:


6 Agustus 1945


Sejarah kemerdekaan Indonesia diawali pada tanggal 6 Agustus 1945 ketika bom atom dijatuhkan ke kota Hiroshima oleh Amerika Serikat. Jatuhnya bom atom yang meluluhlantakkan kota Hiroshima ini membuat anjloknya semangat para tentara Jepang di Indonesia dan di seluruh dunia.


9 Agustus 1945


Tak berhenti pada tanggal 6 Agustus, tanggal 9 Agustus 1945 Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom ke kota Nagasaki yang menyebabkan Jepang menyerah terhadap sekutu.


10 Agustus 1945


Sutan Syahrir, salah satu angkatan muda Indonesia, mendengar kabar bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Hal ini membuat golongan muda di Indonesia ingin segera mengumumkan kemerdekaan dan menolak keinginan Jepang yang sebelumnya ingin memberikan hadiah kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945.


14 Agustus 1945


Tanggal 14 Agustus 1945 merupakan salah satu momen sejarah kemerdekaan Indonesia yang sangat penting karena pada hari itulah Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar menyerahnya Jepang secara resmi kepada Sekutu melalui radio BBC. Golongan muda langsung mendesak untuk melakukan proklamasi kemerdekaan, namun golongan tua menolak karena khawatir dengan timbulnya pertumpahan darah apabila hal tersebut buru-buru dilakukan.


16 Agustus 1945


Akibat perbedaan pendapat tersebut, golongan muda akhirnya membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh janji-janji yang diberikan Jepang. Setelah golongan muda berhasil meyakinkan Soekarno dan Hatta, mereka pun kembali ke Jakarta dan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk merumuskan teks proklamasi.


17 Agustus 1945


Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo mulai pukul 02.00 hingga 04.00 dini hari dengan disaksikan B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Teks Proklamasi Indonesia kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan pada pagi itu pula direncanakan upacara kemerdekaan Indonesia di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.

Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan pada pukul 10 pagi dengan diiringi pengibaran Bendera Merah Putih yang dijahit sendiri oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah momen itu, proklamasi kemerdekaan pun tersebar luas hingga seluruh penjuru tanah air disambut dengan kegembiraan yang luar biasa.

Menuliskan kembali dan membaca sejarah kemerdekaan Indonesia memang merupakan hal yang sangat mudah dan bisa diselesaikan dalam hitungan menit. Di sisi lain, para pahlawan bangsa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia selama bertahun-tahun melalui usaha keras yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Jadi, mulai saat ini tanamkanlah rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air tercinta bukan hanya dengan ikut upacara dan merayakan Agustusan, namun juga turut menjaga sejarah dan selalu mengingatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar